Selasa, 12 Juni 2012

TANAH LOT (BALI)

'Tanah Lot' is a tourist attraction in Bali, Indonesia. Here there are two temples are situated on a large rock. One is located in the upper crust and the other is located on the cliffs similar to Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot temple is part of Dang heaven. Pura Tanah Lot sea temple is a shrine guardian gods of the sea.Here there are two temples are situated at the top of a boulder. One is located in the upper crust and the other is located on the cliffs similar to Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot temple is part of the heaven Sad, is to pretend thatthe joints of the island of Bali. Pura Tanah Lot sea temple is a shrine guardian gods of the sea.
LegendAccording to legend, this temple was built by a Brahmin who wander from Java. He was succeeded Nirartha that will strengthen the confidence of the Balinese Hinduism and build Sad heaven on the 16th century. At that time the ruler of Tanah Lot, Bendesa Beraben, jealous of him because his followers began to leave and follow Nirartha. Bendesa Beraben Nirartha ordered to leave the Tanah Lot. He agreed, and before leaving the Tanah Lot with its power to move his stone blocks to the center of the beach (not into the sea) and built temples there. She also changed her shawl into a snake temple guards. This snake is still there today and scientifically snakes include species of sea snakes that have characteristic flat tail like a fish, striped yellow and black have 3 times more potent venom of cobra snakes. End of the legend states that Bendesa Beraben 'finally' a follower Nirartha. 

Sights lot of land situated in the village of Tabanan regency Beraban Kediri district, about 13 km west of Tabanan. Pura Tanah Lot to the north there is a temple situated atop a cliff jutting into the sea. This cliff temple connect with the land and shaped like a bridge (arch). Tanah Lot is famous as a beautiful place to watch the sunset (sunset), tourists are usually crowded in the afternoon to see the beauty of the sunset here.
FacilitiesFrom the parking area leading to the temple often found art shops and food stalls, or just a tavern.
Places of worshipTemple ceremony or feast in the temple is celebrated every 210 days, the same as pretending to be another. Fall close to the celebration of Galungan and Brass that is precisely the Buddhist Holy Day Cemeng Langkir. At that time, those who pray will pray at the temple is crowded

ARTIKEL PARIWISATA - CANDI BOROBUDUR


CANDI BOROBUDUR YOGYAKARTA

Kebudayaan Indonesia terdiri dari unsur-unsur kebudayaan daerah yang
beragam di bumi pertiwi. Banyak kota-kota yang menjadi pusat pariwisata di antara Negara. Di luar Negara maupun di dalam Negara. Adapun kota kota yang di jadikan objek pariwisata itu beberapa mengandung banyak kisah dan cerita jaman dulu, untuk kita pelajari dan menambah sebuah pengetahuan. Contoh dalam garis besarnya adalah kota Yogyakarta. Kita semua tidak asing dengan snama kota itu. Kota Yogya terkenal dengan sebuah cerita menarik dengan zaman kerajaan-kerajaan berdarah jawa tulen. Berikut sejarah yang kita ketahui Yogyakarta pada zaman dahulu.
Berdirinya Kota Yogyakarta berawal dari adanya Perjanjian Gianti pada Tanggal 13 Februari 1755 yang ditandatangani Kompeni Belanda di bawah tanda tangan Gubernur Nicholas Hartingh atas nama Gubernur Jendral Jacob Mossel. Isi Perjanjian Gianti : Negara Mataram dibagi dua : Setengah masih menjadi Hak Kerajaan Surakarta, setengah lagi menjadi Hak Pangeran Mangkubumi. Dalam perjanjian itu pula Pengeran Mangkubumi diakui menjadi Raja tas setengah daerah Pedalaman Kerajaan Jawa dengan Gelar Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing Alega Abdul Rachman Sayidin Panatagama Khalifatullah.
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah provinsi tertua kedua di Negara Republik Indonesia setelah Jawa Timur, yang dibentuk oleh pemerintah negara bagian Indonesia. Provinsi ini juga memiliki status istimewa atau otonomi khusus. Status ini merupakan sebuah warisan dari zaman sebelum kemerdekaan. Kesultanan Yogyakarta dan juga Kadipaten Paku Alaman, sebagai cikal bakal atau asal usul DIY, memiliki status sebagai “Kerajaan vasal/Negara bagian/Dependent state” dalam pemerintahan penjajahan mulai dari VOC , Hindia Perancis (Republik Bataav Belanda-Perancis), India Timur/EIC (Kerajaan Inggris), Hindia Belanda (Kerajaan Nederland), dan terakhir Tentara Angkatan Darat XVI Jepang (Kekaisaran Jepang). Oleh Belanda status tersebut disebut sebagai Zelfbestuurende Lanschappen dan oleh Jepang disebut dengan Koti/Kooti. Status ini membawa konsekuensi hukum dan politik berupa kewenangan untuk mengatur dan mengurus wilayah [negaranya] sendiri di bawah pengawasan pemerintah penjajahan tentunya.
Sesudah awal membahas sebagian dari kerajaan dri Yogyakarta, selanjutnya kita akan membahas mengenai Candi Borobudur. Candi Borobudur merupakan sebagian dari 7 keajaiban dunia yang terletak di Indonesia. Dengan bentuk realif yang sempurna dan bangunan yang unik. Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.



Sejarah Candi Borobudur
Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.
Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.
Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai pada tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.
Nama Borobudur

Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas". Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.
1.     Struktur Borobudur
                                                                                                  
Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri 10 tingkat, berukuran 123 x 123 meter, tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan.10 tingkat itu terdiri dari;enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya, yang menghadap kea rah barat. Selain itu tersebar di semua tingkat-tingkatannya beberapa stupa. Jumlah stupa di kompleksnya tersebut 594.
Borobudur yang bertingkat sepuluh menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana. Bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.
·         Kamadhatu, bagian dasar Borobudur, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu.
·         Rupadhatu, empat tingkat di atasnya, melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka.
·         Arupadhatu, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang. Melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk.
·         Arupa, bagian paling atas yang melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam
Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang dikirimkan kepada Raja Thailand, Chulalongkorn yang mengunjungi Hindia Belanda (kini Indonesia) pada tahun 1896 sebagai hadiah dari pemerintah Hindia Belanda ketika itu.
Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia.
Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur Mandala.
Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock yaitu seperti balok-balok Lego yang bisa menempel tanpa lem.


2.     Relief
Di setiap tingkatan dipahat relief-relief pada dinding candi. Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuna yang berasal dari bahasa Sansekerta daksina yang artinya ialah timur. Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain relief-relief cerita jātaka.
Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang sesungguhnya (utama) dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar.



Secara runtutan, maka cerita pada relief candi secara singkat bermakna sebagai berikut :
a.      Karmawibhangga
Salah satu ukiran Karmawibhangga di dinding candi Borobudur (lantai 0 sudut tenggara)
Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri (serial), tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai korelasi sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir - hidup - mati (samsara) yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan.

b.      Lalitawistara
Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief (tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap ) yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari sorga Tusita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur. Ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai Pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Buddha di sebut dharma yang juga berarti "hukum", sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda.
c.       Jataka dan Awadana
Jataka adalah cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan baik, yang membedakan Sang Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga. Sesungguhnya, pengumpulan jasa/perbuatan baik merupakan tahapan
 persiapan dalam usaha menuju ketingkat ke-Buddha-an.
Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitab Diwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab Awadanasataka atau seratus cerita Awadana. Pada relief candi Borobudur jataka dan awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura dan jang hidup dalam abad ke-4 Masehi.
d.      Gandawyuha
Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2,adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana. Penggambarannya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari.





3.     Tahapan pembangunan Borobudur
·         Tahap pertama
Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti (diperkirakan antara 750 dan 850 M). Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak. tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar.
·         Tahap kedua
Pondasi Borobudur diperlebar, ditambah dengan dua undak persegi dan satu undak lingkaran yang langsung diberikan stupa induk besar

·       Tahap ketiga
Undak atas lingkaran dengan stupa induk besar dibongkar dan dihilangkan dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa dibangun pada puncak undak-undak ini dengan satu stupa besar di tengahnya.

·       Tahap keempat
Ada perubahan kecil seperti pembuatan relief perubahan tangga dan lengkung atas pintu.
4.     Ikhtisar waktu proses pemugaran Candi Borobudur

                                                                        
·         1814 - Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Britania Raya di Jawa, mendengar adanya penemuan benda purbakala di desa Borobudur. Raffles memerintahkan H.C. Cornelius untuk menyelidiki lokasi penemuan, berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
·         1873 - monografi pertama tentang candi diterbitkan.
·         1900 - pemerintahan Hindia Belanda menetapkan sebuah panitia pemugaran dan perawatan candi Borobudur.
·         1907 - Theodoor van Erp memimpin pemugaran hingga tahun 1911.
·         1926 - Borobudur dipugar kembali, tapi terhenti pada tahun 1940 akibat krisis malaise dan Perang Dunia II.
·         1956 - pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO. Prof. Dr. C. Coremans datang ke Indonesia dari Belgia untuk meneliti sebab-sebab kerusakan Borobudur.
·         1963 - pemerintah Indonesia mengeluarkan surat keputusan untuk memugar Borobudur, tapi berantakan setelah terjadi peristiwa G-30-S.
·         1968 - pada konferensi-15 di Perancis, UNESCO setuju untuk memberi bantuan untuk menyelamatkan Borobudur.
·         1971 - pemerintah Indonesia membentuk badan pemugaran Borobudur yang diketuai Prof.Ir.Roosseno.
·         1972 - International Consultative Committee dibentuk dengan melibatkan berbagai negara dan Roosseno sebagai ketuanya. Komite yang disponsori UNESCO menyediakan 5 juta dolar Amerika Serikat dari biaya pemugaran 7.750 juta dolar Amerika Serikat. Sisanya ditanggung Indonesia.
·         10 Agustus 1973 - Presiden Soeharto meresmikan dimulainya pemugaran Borobudur; pemugaran selesai pada tahun 1984
·         21 Januari 1985 - terjadi serangan bom yang merusakkan beberapa stupa pada Candi Borobudur yang kemudian segera diperbaiki kembali. Serangan dilakukan oleh kelompok Islam ekstrem yang dipimpin Habib Husein Ali Alhabsyi.
·         1991 - Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO.

Harga Tiket masuk Candi Borobudur
Wisatawan Lokal
Senin – Jumat Rp 15.000 (dewasa) dan Rp 10.000 (anak-anak dan pelajar)
Sabtu, Minggu dan libur nasional Rp 17.500 (dewasa) dan 11.000 (anak-anak dan pelajar)
Libur Lebaran, Natal dan Tahun Baru Rp 25.000 (dewasa) dan Rp 12.500 (anak-anak dan pelajar)
Wisatawan Asing
USD $ 15 (dewasa) dan USD $ 8 (anak-anak)

Dari artikel diatas dapat disimpulkan bahwa Yogyakarta memiliki tempat wisata yang unik dan mengagumkan, tempat-tempat bersejarah dan tempat-tempat yang indah. Dan semua itu sangat berkaitan erat dengan pendidikan, karena dengan mengetahui tempat-tempat wisata tersebut kita bisa tahu sejarah dan menambah ilmu pengetahuan.

ARTIKEL PARIWISATA - PULAU LOMBOK (PANTAI SENGGIGI)

Kabupaten Lombok Barat adalah sebuah kabupaten yang bila ditinjau dari
sektor kepariwisataannya cukup meyakinkan dengan mendapatkan kehormatan
sebagai Daerah Tujuan Wisata. Terletak sebelah Utara Laut Jawa, sebelah Selatan Samudera Indonesia, sebelah Barat Selat Lombok dan Kota Madya Mataram, sebelah Timur Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur, terbagi dalam 15 Kecamatan yaitu: Kecamatan Bayan, Kayangan, Gangga, Tanjung, Pemenang, Gunungsari, Batulayar, Lingsar, Narmada, Labuapi, Kediri, Kuripan, Gerung, Lembar, dan Sekotong Tengah. Sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan pariwisata di Kabupaten Lombok Barat, sudah cukup mendukung walaupun belum selengkap seperti yang ada di Bali

obyek penelitian Dinas Pariwisata Seni dan Budaya di Kabupaten Lombok barat, adapun alasan memilih Kabupaten Lombok Barat sebagai daerah penelitian, karena menganalisa fenomena atau obyek di sekitarnya. Keindahannya membuat para turis selalu ingin tahu di balik cerita Lombok mengisah kan kepulauan yang begitu luar biasa.
Pulau Lombok "The Siter of Bali" merupakan salah satu objek tujuan wisata yang terus berkembang dengan cepat belakangan ini. Lombok menyajikan tempat wisata yang indah. Tingkat wisatawan ke Lombok pun berkembang pesat dalam beberapa decade ini. Seperti kita ketahui Jika Pulau Bali dan Lombok banyak terdapat kemiripan. Oleh karena itu Wisata pulau Lombok tidaklah kalah jauh dengan wisata di Pulau Bali. tempatnya yang dilingkari oleh lautan menjadikan Lombok sebagai tempat favorit para wisatawan yang ingin menikmati keindahan laut. Berikut ini beberapa tujuan Wisata Pulau Lombok yang paling banyak diminati oleh para wisatawan
Wisata pulau lombok yang pertama yaitu Pantai senggigi. Senggigi merupakan objek pariwisata yang favorit di Lombok dan terdapat di sebelah barat Lombok. Pantai Senggigi tidaklah setenar Kuta Bali, namun jika kita berada di pantai senggigi ini, suasana yang rasakan seperti membawa kita seperti di Kuta, Bali. Dengan kondisi pantai yang masih asri merupakan daya pikat dari pantai senggigi untuk menarik para wisatawan.

Pantai Senggigi ini merupakan salahsatu dari sekian banyaknya tempat wisata di Lombok,Nusa Tenggara Barat yang tentunya bisa membuat wisatawan terpesona akan keindahan yang dimiliki oleh pantai ini. Pantai yang terletak di sebelah barat pesisir Pulau Lombok ini memang tak sebesar Pantai Kuta yang terdapat Bali.


Pemandangan yang terlihat di sekitar Pantai Senggigi Lombok ini masih begitu asri,Selain dari itu, pemandangan bawah lautnya pun sbegitu indah.Di pantai ini pengunjung bisa melakukan snorkling dengan sepuas hari, sebab ombak di Pantai ini tak begitu besar karena terumbu karang yang ada di pantai ini menjulang ketengah sehingga ombak besarnya pecah di tengah.

Pantai Senggigi ini terletak sekitar 12 kilometer di sebelah barat laut Kota Mataram,Dimana pantai merupakan tempat wisata yang cukup terkenal dengan keindahan dan kealamian pantainya.



 Pantai Senggigi ini memang menawarkan pesona pantai yang khas. Suasana alami yang belum banyak dijejali oleh turis asing, seakan menjadi penanda beda pantai ini dengan pantai-pantai yang ada di Bali. Hal ini tentu saja memberi nuansa tersendiri bagi para pwisatawan. Tak Heran, jika pantai ini kini dijadikan tujuan alternatif baru para wisatawan yang haus akan suasana kesenyapan alami yang menentramkan.