Sabtu, 27 April 2013

INTISARI FILM THE SECRET

The secret yang merupakan film penguasaan diri (self-help), memakai format dokumenter untuk menjelaskan "Hukum Tarik-menarik". Hukum ini adalah "rahasia" sesungguhnya, seperti yang tertulis di sampulnya, "has traveled through centuries to reach you" ("telah mengarungi waktu berabad-abad untuk mencapai anda"). Film ini mendokumentasikan pengalaman-pengalaman nyata dan wawancara dengan tim dari spesialis transformasi diri, pembawa pesan spiritual, ahli feng sui, serta pencipta uang (moneymaking experts). Seperti yang digambarkan dalam film, prinsip "Hukum Tarik-menarik" membuat perasaan dan pikiran seseorang menjadi nyata dalam kehidupan mereka; semesta bekerja di antara manusia dalam hubungan fisik, emosi, dan pekerjaan sehari-hari. Film ini juga memiliki anggapan bahwa orang-orang yang punya kekuasaan kuat umumnya cenderung menyembunyikan prinsip ini dari orang banyak.



Film ini mendokumentasikan para ahli dan profesional dalam bidang-bidang fisika kuantum, psikologi, metafisika, pelatihan (coaching), teologi, filosofi, keuangan, feng sui, kedokteran, dan pengembangan diri.
Para ahli yang difokuskan dalam "Hukum Tarik-menarik" dan diwawancarai dalam film, telah muncul dalam banyak program televisi Amerika Serikat yang terkenal. Diantaranya: John Assaraf, Dr. Rev. Michael Beckwith, Dr. John Demartini, Bob Proctor, Jack Canfield, James Arthur Ray, Dr. Joe Vitale, Lisa Nichols, Marie Diamond, dan Dr. John Gray. Ahli lain yang terlibat dalam film dan berbicara tentang kepercayaan kuat mereka tentang Hukum Tarik-menarik adalah Esther Hicks(original edition only), Mike Dooley, Bob Doyle, David Schirmer, dan Marci Shimoff.
Ada juga beberapa ahli lain yang menyebutkan (menyuarakan) hal yang sama namun tidak menyebutkan secara langsung tentang Hukum Tarik menarik seperti: Lee Brower, Hale Dwoskin, Cathy Goodman, Morris E. Goodman, Dr. John Hagelin, Bill Harris, Dr. Ben Johnson, Loral Langemeier, Dr. Denis Waitley, Neale Donald Walsch, dan Dr. Fred Alan Wolf. Kontroversi kekuatan dari Hukum Tarik Menarik ini terus menjadi perdebatan sepanjang waktu, ditambah lagi dengan tragedi dan kecelakaan yang terjadi dalam acara retreat seminar salah seorang guru The Secret, James Arthur Ray, pada tanggal 9 Oktober 2009 yang lalu.
Film ini juga memasukkan kata-kata kutipan (quotes) dari beberapa tokoh terkenal dalam sejarah yang diklaim film ini sebagai "guru dari The Secret". Rhonda Byrne, yang juga sebagai narator dalam film mengatakan "I can't believe all the people who knew this; they were the greatest people in history" ("Aku tidak percaya orang-orang yang mengetahui rahasia ini; mereka adalah orang-orang besar dalam sejarah"), ia menunjukkan bahwa mereka adalah "guru-guru The Secret masa lalu." Mereka ini termasuk: Hermes Trismegistus, Buddha, Aristotle, W. Clement Stone, Plato, Isaac Newton, Martin Luther King, Carl Jung, Victor Hugo, Henry Ford, Ralph Waldo Emerson, Thomas Edison, Albert Einstein, Robert Collier, Winston Churchill, Andrew Carnegie, Joseph Campbell, Alexander Graham Bell, dan Ludwig van Beethoven

 

100 IMPIAN

1. menjadi wanita yang sholeha
2. wanita yang di banggakan
3. wanita yang di sayang keluarga dan suami kelak
4. menjadi wanita karir
5. menjadi dokter hewan
6. menjadi astronot
7. menjadi pramugari
8. menjadi arsitek
9. menjadi photographer
10. menjadi penulis naskah
11. menjadi penulis novel
12. menjadi ibu rumah tangga yang baik
13. menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya
14. keliling dunia
15. punya srigala
16. punya anjing husky
17. design rumah sendiri
18. berkeinginan untuk kurus
19. punya suami yang baik dan bisa jadi imam keluarga
20. punyak anak laki-laki pertama
21. punya dua anak
22. punya adik laki-laki
23. punya mobil
24. punya alat foto studio sendiri
25. tourguide
27. punya banyak baju
28. punya banyak tas
29. tinggal di london
30. bisa design cartoon
31. mahir potoshop
32. mahir komputer
33. punya industri perfilman
34. masuk surga
35. ketemu juan mata pemain chelsea terbaik
36. punya pesawat pribadi
37. bisa baca pikiran orang
38. mahir ber make up
39. punya butik sendiri
40. punya rancangan baju sendiri
41. mengajarkan anak indonesia berbahasa inggris
42. keliling indonesia
43. ketemu nicki minaj
44. bisa masak yang lebih enak dari sekarang
45. bekerja di tempat yang nyaman
46. gaji 10 jt perbulan
47. punya rumah yang sederhana tapi nyaman
48. bisa lancar berbicara bahasa inggris
49. pintar dalam grammar
50. pintar dalam matematika
51. pergi ke mesir
52. jelajah pyramida
53. berenang di laut yang indah
54. ketemu putri duyung
55. bergaya ala kerajaan romawi
56. hidup di air
57. hidup di atlantis
58. cium pangeran william
59. punya robot yang bisa apa aja
60. punya pintu kemana saja
61. punya mesin waktu
62. pakai sepatu tinggi yang mahal
63. punya tas mahal
64. terkenal di dunia sosialita
65. karya foto yang ingin di kenal semua orang
66. ikut menelita hewan yang butuh pertolongan
67. kerja di periklanan
68. kerja di WWF
69. kerja di NATIONAL GEOGRAPHY
70. kerja sebagai photograper
71. kerja sebagai chief editor majalah
72. kerja sebagai penyiar radio
73. kerja sebagai reporter
74. kerja sebagai sutradara
75. sukses di dunia karir
76. sukses di dunia fashion
77. sukses di dunia sosial
78. punya rumah yang unik
79. ahli di dunia perdagangan
80. ahli di dunia fashion
81. ahli di dunia model
83.punya ternak sapi
84. punya usaha sendiri
85. punya online shop
86. punya sepatu handmade sendiri
87. jadi orang yang kreativ
88. punya anak mata biru
89. punya wajah yang menawan
90. bisa ngelukis
91. bisa bikin kari katur
92. bisa bikin orang takjub akan karya sendiri
93. mandiri lebih dari ini
94. punya halaman rumah yang bagus
95. punya bunga-bunga yang cantik
96. hidup simple
97. tidak merepotkan orang lain
98. punya rambut panjang
99. punya ke ahlian
100. hidup sehat

IDE DAN PELUANG DALAM BERWIRAUSAHA


Tidak semua perubahan akan membawa perbaikan, tapi tanpa perubahan
tidak akan pernah ada perbaikan. Untuk melakukan perubahan, diperlukan
keberanian
1. Ide Kewirausahaan
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan
peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan
nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam
mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha),
wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang
mungkin terjadi dengan cara :
1. Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
2. Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
3. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi, yaitu :
1. Resiko pasar atau persaingan
2. Resiko financial
3. Resiko teknik
Kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang
dan jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha
tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus.
Bagaimana ide bisa menjadi peluang? Jawaban atas pertanyaan ini,
diantaranya :
1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan caracara/
metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan
pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
IDE DAN PELUANG DALAM BERWIRAUSAHA 2
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan
atau cara melakukan suatu pekerjaan
2. Sumber Peluang Potensial
Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus
bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus.
Proses penjaringan ide atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik
untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil. Adapun
langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut ;
1. Menciptakan produk baru dan berbeda
2. Mengamati pintu peluang
3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
4. Menaksir biaya awal
5. Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi
3. Orientasi Eksternal dan Internal
Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang
orientasi eksternal. Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya
- sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.
Orientasi Eksternal didapat dari :
1. Konsumen
2. Perusahaan yang sudah ada
3. Saluran distribusi
4. Pemerintah
5. Penelitian dan Pengembangan
Orientasi Internal didapat dari :
Tiga Tahap penggunaan sumber daya – sumber daya internal yaitu :
IDE DAN PELUANG DALAM BERWIRAUSAHA 3
1. Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk
penguraian masalah yang perlu dipecahkan
2. Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur
yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalahmasalahnya
3. Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat
untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa
dipraktekkan
Proses inovasi :
1. Wirausahawan melihat adanya kebutuhan
2. Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep
3. Menguraikan masalah-masalah
4. Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan
5. Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
6. Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang
berhubungan
7. Mencari pemecahan sementara
8. Meneliti pemecahan dengan hati-hati
9. Bergerak terus jika semuanya baik
10. Mencapai keberhasilan
4. Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru :
Kebutuhan akan sumber penemuan
Membuat inovasi baru
Sesuai keahlian
Hobi atau kesenangan pribadi
Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar
Memanfaatkan koneksi dan relasi
Mengamati kecenderungan-kecenderungan
Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
IDE DAN PELUANG DALAM BERWIRAUSAHA 4
Mengapa tidak terdapat ?
Kegunaan lain dari barang-barang biasa
Pemanfaat produk dari perusahaan lain
Usaha Warisan
Ikut-ikutan
Coba-coba
5. Pemilihan Bidang Usaha
Ada beberapa hal yang bisa Anda gunakan sebagai patokan awal dalam
memilih suatu bidang usaha yang akan Anda tekuni dalam jangka panjang:
1. Lihat karakter usaha Anda dan sesuaikan dengan karakter pribadi Anda
Anda perlu mengenali karakter bidang usaha Anda. Tujuannya adalah untuk
melihat apakah karakter dasar Anda sesuai dengan karakter usaha Anda.
2. Lihat apakah Anda menyukai usaha tersebut
Merupakan syarat mutlak bahwa seseorang harus menyukai usaha yang
akan digelutinya. Kenyataan menunjukkan bahwa rasa suka pada usaha
akan membuat seseorang lebih giat, tekun, dan pantang menyerah dalam
menjalankannya sehingga nantinya akan membuahkan hasil yang baik.
Disini, memulai usaha dari hobi bisa menjadi pertimbangan Anda. Karena
hobi biasanya merupakan suatu hal yang disukai, maka hobi bisa berpotensi
menjadi usaha yang berhasil. Tentunya dengan berbagai tambahan analisa
lainnya.
3. Lihat apakah Anda mampu menjalankan usaha tersebut
Sangat penting bagi kita untuk mengukur kemampuan diri dengan tujuan
untuk melihat apakah kita mampu menjalankan usaha tersebut. Kita bisa
mengukur kemampuan kita dengan mengadakan beberapa analisa atau
riset sederhana mengenai usaha tersebut, kemudian hasilnya dibandingkan
IDE DAN PELUANG DALAM BERWIRAUSAHA 5
dengan kemampuan kita. Beberapa poin dalam analisa atau riset yang bisa
dijadikan ukuran kemampuan kita adalah :
Kemampuan modal usaha kita
Kemampuan dalam hal keahlian kita
Kemampuan kita membagi waktu (terutama bagi Anda yang masih
kuliah)
Kemampuan kita untuk mengimbangi dinamika dunia usaha sekaligus
mengantisipasi persaingan yang ketat
Dan lain-lain
4. Analisis risk-return dan potensi pengembangan usaha tersebut
Dalam memilih bidang usaha yang Anda geluti, sudah pasti Anda harus
memperhitungkan berapa pengembalian modal (return) yang akan Anda
dapatkan dari usaha tersebut. Hasil perhitungan tersebut haruslah
dibandingkan dengan ririko-risiko yang mungkin terjadi. Jika dari perhitungan
awal saja, usaha tersebut sudah nampak tidak layak dijalankan, buat apa
Anda memaksakan diri? Hal lain yang perlu dilihat adalah kemungkinan
bidang usaha tersebut untuk terus berkembang baik dari segi besaran pasar
maupun kemungkinan terciptanya cabang-cabang bidang usaha yang
saling berkaitan. Contohnya tumbuhnya industri ponsel mendorong
banyaknya toko ponsel, aksesoris ponsel, kios voucher isi ulang, download
ringtone dan sebagainya. Hati-hati jika Anda memilih bidang usaha yang
meskipun Anda kuasai betul, namun sudah tampak jenuh atau cenderung
menyusut pasarnya. Bisa-bisa usaha Anda akan sulit berkembang nantinya.
6. Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk :
• Tahap Gagasan
• Tahap Konsep
• Tahap Pengembangan Produk
IDE DAN PELUANG DALAM BERWIRAUSAHA 6
• Tahap Uji Pemasaran
• Tahap Komersialisasi


Tahap-tahap pendirian usaha
7. Produk Yang Sesuai Untuk Perusahaan Kecil
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan kecil untuk
penciptaan suatu produk :
Untuk pemilihan produk, perusahaan harus memperhatikan pada
sumber daya uang, tenaga kerja dan fasilitas yang dimiliki.
Pemilihan segmen pasar yang memungkinkan.
Untuk produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan lain
hendaknya sangat kecil volumenya sehingga tidak menarik minat para
pelanggannya untuk memproduksinya sendiri.
Tingginya nilai tambah. Keuntungan harus lebih besar dari biaya.
Rentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses.
8. Arti Penting Orientasi Pemasaran
Penyebab gagalnya bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan
kurangnya daya saing
Wirausahawan harus berorientasi konsumen
9. Kegagalan Didalam Memilih Peluang Bisnis Baru
Kurangnya obyektivitas
Kurangnya kedekatan dengan pasar
Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
Diabaikannya kebutuhan finansial
Kurangnya diferensiasi produk
Gagas
an
Kelayakan
Pelaksanaa
Prestasi
IDE DAN PELUANG DALAM BERWIRAUSAHA 7
Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai
Peluncuran usaha baru
Yang harus dilakukan oleh wirausahawan adalah :
• Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi
produk atau jasa
• Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki
• Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses
• Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan
dan produksi
• Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa
• Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu
yang membedakannya dari pesaing
• Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek
dagang dan merek jasa
Bahan ini disadur dan disarikan dari:
Masykur Wiratmo, 1994, Kewirausahaan: Seri diktat kuliah, Gunadarma,
Jakarta.
Mas’ud & Mahmud Machfoedz, 2004, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Winardi, 2003, Entrepreneur & Entrepreneurship, Kencana, Jakarta.
Rambat Lupiyoadi, 2007, Entrepreneurship: From mindset to strategy,
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Suryana, Kewirausahaan, 2006, Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju
Sukses, Salemba Empat

KEWIRAUSAHAAN

 KONSEP KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jwa yang selalu aktif dalam usaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sedangkan menurut Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam buku Entrepreneurship (1999), kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak.

Dari beberapa konsep yang ada di atas, ada enam hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13) :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acad Sanusi,1994)

2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda ( Drucker,1959)

3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer,1996)

4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan perkembangan usaha ( Soeharto Prawiro,1997)


5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan sesuatu yang berbeda yang bermanfaat member nilai lebih


6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang


7
baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan baru kepada konsumen.



KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA


Karakteristik Kewirausahaan


1.      Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif tertentu,yaitu motif berprestasi. Menurut Gede Anggan Suhada (dalam Suryana, 2003 : 32) motif berprestasi adalah suatu nilai social yang menekankan pada hasrat utuk mencapai yan terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seprti yang dikemukakan oleh Maslow (1943) tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan tingkatan pemuasannya.

Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya.Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki cirri-ciri sebagai berikut (Suryana, 2003 : 33-34):

1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.


2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.


3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi


4. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan


5. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang. Jika tugas yang diembannya sangat ringan.maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pecapaian keberhasilan sangat rendah.


2. Selalu Perspektif
Seorang wirausaha hendaknya seorang yang mampu menatap depan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya ( Suryana,2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan utnuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan resiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan.Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karya yang sudah ad. Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.


3. Memiliki Kreatifitas Tinggi
Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda. Oleh karena itu menurutnya kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Zimmerer dalam buku yang ditulis Suryana (2003 : 24), mengungkapkan bahwa ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari asalnya tidak ada.


Dari definisi di atas, kreativitas mengandung pengertian yaitu :


1. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada.


2. Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara baru


3. Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik


4. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit yang dibayangkan banyak orang. Fakta sejarah menunjukkan kepada.


5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang akan digelutinya, di dalam menjalankan usaha tersebut wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang menggebu-gebu dan menyala-nyala dalam mengembangkan usahanya, ia tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, bekerja keras dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada di pasar. Tanpa usaha yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang digeluti maka wirausaha sehebat apapun pasti menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu pentng sekali bagi seorang wirausaha untuk komit terhadap usaha dan pekerjaannya, serta memiliki etos keja dan tanggung jawab yang baik.


6. Mandiri atau Tidak Ketergantungan
Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempuyai kemampuan kreatif dalam mengembangkan ide dan pikirannya terutama dalam menciptakan peluang usaha dalam pikrannya, dia dapat mandiri dalam usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain. Seorang wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang


10
ada di sekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberkan kepuasan kepada knsumen.


7. Berani Mengambil Resiko
Richard Cantillon, orang pertama yang menggunakan istilah entrepreneur di awal abad ke 18, mengatakan bahwa wirausaha adalah seseorang yang menanggung resiko. Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitugan yang matang. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu wirasaha selalu berani engambil resiko yang moderat, artinya resiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian resiko yang didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata atau jelas dan obyektif, dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya ( Suyana, 2003 : 14-15 ).


8. Selalu Mencari Peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut.


9. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Wirausahawan yang berhasil juga merupakan pemimpin yang berhasil. Dikatakan sebagai pemimpin karena mereka harus mencari peluang-peluang, mengumpulkan sumber daya ( bahan, manusia , teknologi, dan modal ) yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan, menentukan tujuan, baik untuk mereka sendiri maupun untuk orang lain, dan memimpin serta membimbing orang lain untuk mencapai tujuan.


10. Memiliki Kemampuan Manajerial kita bahwa para wirausaha yang paling berhasil sekalipun pada dasarnya adalah manusia biasa. Sebeer Bathia, seorang digital entrepreneur yang meluncurkan hotmail.com pada tanggal 1996, baru menyadari hal ini ketika ia berguru kepada orang-orang seperti Steve Jobs, penemu computer pribadi (Apple). Dan kesadaran itu membuatnya cukup percaya diri ketika menetapkan harga penemuannya senilai 400 juta dollar AS kepada Bill Gates, pemilik mocrosoft yang juga manusia biasa


11
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan untuk managerial usaha yang sedang digelutinya, seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengkoordinasikan usaha, mengelola usaha dan sumer daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaannya yang kesemuannya itu adalah merupakan kemampuan managerial yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha, tanpa itu semua maka bukan eberhasilan yang diperoleh tetapi kegagalan usaha yang diperoleh.


Karakteristik Wirausaha
Menurut McGraith & Mac Milan (2000), ada tujuh karakter dasar yang perlu dimiliki setiap calon wirausaha. Ketujuh karakter tersebut adalah sebagai berikut.


1. Action oriented.
Seorang entrepreneur selalu ingin segera bertindak, sekalipun situasinya tidak pasti (uncertain). Prinsip yang mereka anut adalah see and do. Bagi mereka, resiko bukanlah untuk dihindari, melainkan untuk dihadapi dan ditaklukkan dengan tindakan dan kelihaian.


2. Berpikir simpel.
Sekalipun dunia telah berubah menjadi sangat kompleks, mereka selalu belajar menyederhanakannya. Dan sekalipun berilmu tinggi, mereka bukanlah manusia teknis yang ribet dan menghendaki pekerjaan yang kompleks. Mereka melihat persoalan dengan jernih dan menyelesaikan masalah satu demi satu secara bertahap.


3. Mereka selalu mencari peluang-peluang baru.
Apakah itu peluang usaha yang benar-benar baru, atau peluang dari usaha yang sama. Untuk usaha-usaha yang baru, mereka selalu mau belajar yang baru, membentuk jaringan dari bawah dan menambah landscape atau scope usahanya. Sedangkan dalam usaha yang sama, mereka selalu tekun mencari alternatif-alternatif baru, seperti model,


12
desain, platform, bahan baku, energi, kemasan, dan struktur biaya produksi. Mereka meraih keuntungan bukan hanya dari bisnis atau produk baru, melainkan juga dengan cara-cara baru.


4. Mengejar peluang dengan disiplin tinggi.
Seorang wirausahabukan hanya awas, memiliki mata yang tajam dalam melihat peluang, atau memiliki penciuman yang kuat terhadap keberadaan peluang itu, tetapi mereka bergerak ke arah itu. Peluang bukan hanya dicari, diciptakan, dibuka, dan diperjelas. Karena wirausaha melakukan investasi dsn menanggung resiko, maka seorang wirausaha harus memiliki disiplin yang tinggi. Wirausah-wirausaha yang sukses bukanlah pemalas atau penunda pekerjaan. Mereka ingin pekerjaannya beres, dan apa ya g dipikirkan dapat dikerjakan segera. Mereka bertarung dengan waktu karena peluang selslu berhubungan dengan waktu. Apa yang menjadi peluang pada suatu waktu, belum tentu masih menjadi peluang di lain waktu. Sekali kesempatan itu hilang, belum tentu akan kembali lagi. Setiap gagasan brilliant dan inovasi biasanya harus dibangun dari bawah dan disusun seluruh mata rantai nilainya (value chain).


5. Hanya mengambil peluang yang terbaik.
Cara penilaian peluang tersebut ada pada nilai-nilai ekonomis yang terkandung didalamnya, masa depan yang lebih cerah, kemampuan menunjukkan prestasi, dan perubahan yang dihasilkan. Semua itu biasanya dikaitkan dengan "rasa suka" terhadap objek usaha atau kepercayaan bahwa dia "mampu" merealisasikannya. Pada akhirnya, sukses yang diraih setiap orang ditentukan oleh keberhasilan orang itu dalam memilih.


6. Fokus pada eksekusi.
Wirausaha bukanlah orang yang bergulat dengan pikiran, merenung atau menguji hipotesis, melainkan orang yang fokus pada eksekusi. Mereka tidak mau berhenti pada eksploitasi pikiran atau berputar-putar dalam pikiran penuh keraguan. "Manusia dengan entrepreneur mindset mengeksekusi, yaitu melakukan tindakan dan merealisasikan yang dipikirkan daripada menganalisa ide-ide baru sampai mati" (McGraith dan Mac Millan,2000,hlm.3). Mereka juga adaptif


13
terhadap situadi, yaitu mudah menyesuaikan diri dengan fakta-fakta baru atau kesulitan di lapangan.


7. Memfokuskan energi setiap orang pada bisnis yang digeluti.
Seorang wirausaha tidak bekerja sendirian. Dia menggunakan tangan dan pikiran setiap orang, baik dari dalam maupun luar perusahaannya. Mereka membangun jaringan daripada melakukan impiannya sendiri. Ibarat seorang orkestraktor atu dirigen musik, dia mengumpulkan pemusik-pemusik yang ahli dalam memainkan instrumen-instrumen yang berbeda-beda untuk menghasilkan nada-nada musik yang disukai penonton. Untuk itu, dia harus memiliki kemampuan mengumpulkan orang, membangun jaringan, memimpin, menyatukan gerak, memotivasi, dan berkomunikasi.


NILAI DAN PERILAKU WIRAUSAHA
Nilai Wirausaha


Menurut Suryana (2001:15) ada beberapa nilai hakiki penting dari kewirausahaaan yaitu :


1.Percaya diri, kepercayaan diri berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras, dan kegairahan berkarya.


2.Berorientasi tugas dan hasil, seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah seseorang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan berinisiatif.


3.Keberanian mengambil resiko, tergantung pada daya tarik setiap alternatif, persediaan untuk rugi dan kemungkinan relative untuk sukses atau gagal. Kemampuan utnuk mengambil resiko ditentukan oleh keyakinan diri, kesediaan untuk menggunakan kemampuan, dan kemampuan untuk menilai resiko.


4.Kepemimpinan kewirausahaan memiliki sifat sifat kepeloporan keteladanan, tampil berbeda, lebih menonjol dan lebih menonjol, dan mampu berfikir divergen dan konvergen.


14


5.Keorisinilan : kreativitas da keinovasian. Kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda, sedangkan keinovasian adalah kemampuan untuk bertindak yang baru dan berbeda.


Perilaku Wirausaha
1. Menurut Kathleen L. Hawkins dan Peter A. Turla ( dalam Suryana,2001 :25-26), pola tingkah laku kewirausahaan tergambar dalam perilaku dan kemampuan sebagai berikut :
§ Kepribadian, aspek ini bias diamati dari segi kreativitas, disiplin diri, keberanian menghadapi resiko, memiliki dorongan dan kemauan kuat.
§ Kemampuan hubungan, oprasionalnya dapat dilihat dari indicator komunikasi dan hubungan antar personal, kepemimpinan dan manajmen
§ Pemasaran, meliputi kemampuan dalam menentukan produk dan harga, periklanan dan promosi
§ Keuangan, indikatornya adalah sikap terhadap uang dan cara mengatur uang.
2. Mengembangkan pribadi wirausaha identik dengan mengembangkan perilaku wirausaha yaitu mengenali diri sendiri dan kendala yang dihadapinya sebagai langkah awal. David McClelland ( dalam Suryana, 2001 : 26 ) mengemukakan enam cirri perilaku kewirausahaan yaitu :
§ Ketrampilan mengambil keputusan dan mengambil resiko yang moderat dan bukan atas dasar kebetulan belaka
§ Bersifat energetic, khususnya dalam bentuk berbagai kegiatan inovatif
§ Tanggug jawab individual
§ Mengetahui hasil-hasil dari berbagai keputusan yang diambilnya, dengan tolak ukur satuan uang sebagai indicator keberhasilan.
§ Mampu mangatisipasi berbagai kemungkinan di masa dating
§ Memiliki kemapuan berorganisasi, yaitu bahwa seorang wirausaha memiliki kemampuan ketrampilan, kepemimpinan dan managerial
15


MOTIF MENJADI WIRAUSAHA
Ada beberapa alasan seseorang berwirausaha menurut Wirasasmita (1994) yakni :
1. Alasan keuangan, yaitu untuk mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk mencari pendapatan tambahan, sebaagai jaminan stabilitas keuangan.
2. Alasan social yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan dihormati, untuk menjadi panutan, agar dapat bertemu dengan orang banyak.
3. Alasan pelayanan, yaitu memberi pekerjaan kepada masyarakat, membantu anak yatim, membahagiakan orang tua, demi masa depan keluarga
4. Alasan memenuhi diri, untuk menjadi atasan/mandiri, untuk mencapai sesuatu yang di inginkan, untuk menghindari ketergantungan pada orang lain, agar lebih produktif dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.


PROSES KEWIRAUSAHAAN
Menurut Srie Sulastri (2008) ,pengembangan kewirausahaan di awali dari proses sebagai berikut :
1. Proses Inovasi
Faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, dan pengalaman
2. Proses Pemicu
Faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis yaitu adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan hubungan kerja,keberanian menanggung resiko, dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis
3. Proses Pelaksanaan
16
Faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis yaitu kesiapan mental wirausaha secara total, adanya manager sebagai pelaksana kegiatan, dan adanya visi jauh kedepan untuk mencapai keberhasilan
4. Proses Pertumbuhan
Proses pertumbuhan didorong factor organisasi,yaitu adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya struktur dan budaya organisasi yang baik dan adanya produk yang menjadi unggulan.
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha terdiri dari :
1. Tahap Memulai
Tahap ini dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala seuatu yang diperlukan,di awali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin,apakah membuka usaha baru atau melakukan franchising. Juga memilih usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian,industri atau manufaktur, maupun produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha
Tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya. Mencakup aspek-aspek : Pembiayaan, SDM, Kepemilikan, Organisasi, Kepemimpinan yang meliputi bagaimana pengambilan resiko dan mengambil keputusan pemasaran dan melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan usaha
Tahap ini dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai untuk ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
4. Mengembangkan usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong psitif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha yang menjadi salah satu pilihan yang mungkin di ambil.


 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA
Faktor Penyebab Keberhasilan Wirausaha
Menurut Hendro ( 2011 : 47-50 ) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha berhasil adalah :
1. Faktor Peluang
2. Faktor SDM
3. Faktor Keuangan
4. Faktor Organisasional
5. Faktor Perencanaan
6. Faktor Pengelolaan usaha
7. Faktor Pemasaran dan Penjualan
8. Faktor Administrasi
9. Faktor Peraturan Pemerintah, Politik, Sosial, dan Budaya Lokal
10. Catatan Bisnis


Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003:44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya :
1. Tidak kompeten dalam manajerial
Tidak kompeten atautidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan factor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan
Mengkoordinasikan, ketrampilan mengelola SDM, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik factor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Yaitu mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat.
4. Gagal dalam perencanaan
18
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai
Lokasi usaha yang strategis merupakan factor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakiatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan
Pengawasan erat hubungannya dengan efisiensi dan efektifitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati,kemungkinan gagal menjadi besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melaksanakan perubahan,tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap wa