KONSEP KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jwa yang selalu aktif dalam
usaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan
di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses. Sedangkan menurut Menurut Peggy A. Lambing & Charles R.
Kuehl dalam buku Entrepreneurship (1999), kewirausahaan adalah suatu usaha yang
kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa
dinikmati oleh orang banyak.
Dari beberapa konsep yang ada di atas, ada enam hakekat penting
kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13) :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses,
dan hasil bisnis (Acad Sanusi,1994)
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda ( Drucker,1959)
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(Zimmerer,1996)
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu
usaha dan perkembangan usaha ( Soeharto Prawiro,1997)
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan
sesuatu yang berbeda yang bermanfaat member nilai lebih
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru
untuk menghasilkan barang dan jasa yang
7
baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan baru kepada konsumen.
KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA
Karakteristik Kewirausahaan
1.
Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena
adanya motif tertentu,yaitu motif berprestasi. Menurut Gede Anggan Suhada
(dalam Suryana, 2003 : 32) motif berprestasi adalah suatu nilai social yang
menekankan pada hasrat utuk mencapai yan terbaik guna mencapai kepuasan secara
pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seprti yang
dikemukakan oleh Maslow (1943) tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh
tingkatan kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan tingkatan pemuasannya.
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam
bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien
dibandingkan sebelumnya.Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya
memiliki cirri-ciri sebagai berikut (Suryana, 2003 : 33-34):
1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul
pada dirinya.
2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan
kegagalan.
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi
4. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan
5. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang. Jika tugas yang
diembannya sangat ringan.maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia
selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pecapaian
keberhasilan sangat rendah.
2. Selalu Perspektif
Seorang wirausaha hendaknya seorang yang mampu menatap depan dengan lebih
optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan
peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah
orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena memiliki
pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan
berkarya ( Suryana,2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan utnuk menciptakan
sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan resiko
yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam
mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan.Pandangan yang jauh ke
depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karya yang sudah ad. Karena itu
ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
3. Memiliki Kreatifitas Tinggi
Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru
dan berbeda. Oleh karena itu menurutnya kewirausahaan adalah berfikir dan
bertindak sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara
baru. Menurut Zimmerer dalam buku yang ditulis Suryana (2003 : 24),
mengungkapkan bahwa ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat
sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu
kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari asalnya tidak ada.
Dari definisi di atas, kreativitas mengandung pengertian yaitu :
1. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada.
2. Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara baru
3. Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik
4. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit yang
dibayangkan banyak orang. Fakta sejarah menunjukkan kepada.
5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang
bulat didalam mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang akan digelutinya,
di dalam menjalankan usaha tersebut wirausaha yang sukses terus memiliki tekad
yang menggebu-gebu dan menyala-nyala dalam mengembangkan usahanya, ia tidak
setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, bekerja keras dan
tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada di pasar. Tanpa usaha yang
sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang digeluti maka wirausaha sehebat apapun
pasti menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu pentng sekali bagi
seorang wirausaha untuk komit terhadap usaha dan pekerjaannya, serta memiliki
etos keja dan tanggung jawab yang baik.
6. Mandiri atau Tidak Ketergantungan
Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif
untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang
wirausaha harus mempuyai kemampuan kreatif dalam mengembangkan ide dan
pikirannya terutama dalam menciptakan peluang usaha dalam pikrannya, dia dapat
mandiri dalam usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain.
Seorang wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru dengan
jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang
10
ada di sekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru,
menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberkan kepuasan kepada knsumen.
7. Berani Mengambil Resiko
Richard Cantillon, orang pertama yang menggunakan istilah entrepreneur di awal
abad ke 18, mengatakan bahwa wirausaha adalah seseorang yang menanggung resiko.
Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi,
melainkan perhitugan yang matang. Ia berani mengambil resiko terhadap
pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu wirasaha selalu berani
engambil resiko yang moderat, artinya resiko yang diambil tidak terlalu tinggi
dan tidak terlalu rendah. Keberanian resiko yang didukung komitmen yang kuat,
mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh
hasil. Hasil-hasil itu harus nyata atau jelas dan obyektif, dan merupakan umpan
balik bagi kelancaran kegiatannya ( Suyana, 2003 : 14-15 ).
8. Selalu Mencari Peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk
memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik
pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai
tujuan serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut.
9. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Wirausahawan yang berhasil juga merupakan pemimpin yang berhasil. Dikatakan
sebagai pemimpin karena mereka harus mencari peluang-peluang, mengumpulkan
sumber daya ( bahan, manusia , teknologi, dan modal ) yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan, menentukan tujuan, baik untuk mereka sendiri maupun
untuk orang lain, dan memimpin serta membimbing orang lain untuk mencapai
tujuan.
10. Memiliki Kemampuan Manajerial kita bahwa para wirausaha yang paling
berhasil sekalipun pada dasarnya adalah manusia biasa. Sebeer Bathia, seorang
digital entrepreneur yang meluncurkan hotmail.com pada tanggal 1996, baru
menyadari hal ini ketika ia berguru kepada orang-orang seperti Steve Jobs,
penemu computer pribadi (Apple). Dan kesadaran itu membuatnya cukup percaya
diri ketika menetapkan harga penemuannya senilai 400 juta dollar AS kepada Bill
Gates, pemilik mocrosoft yang juga manusia biasa
11
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah
kemampuan untuk managerial usaha yang sedang digelutinya, seorang wirausaha
harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengkoordinasikan usaha, mengelola
usaha dan sumer daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintegrasikan
operasi perusahaannya yang kesemuannya itu adalah merupakan kemampuan
managerial yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha, tanpa itu semua maka
bukan eberhasilan yang diperoleh tetapi kegagalan usaha yang diperoleh.
Karakteristik Wirausaha
Menurut McGraith & Mac Milan (2000), ada tujuh karakter dasar yang perlu
dimiliki setiap calon wirausaha. Ketujuh karakter tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Action oriented.
Seorang entrepreneur selalu ingin segera bertindak, sekalipun situasinya tidak
pasti (uncertain). Prinsip yang mereka anut adalah see and do. Bagi mereka,
resiko bukanlah untuk dihindari, melainkan untuk dihadapi dan ditaklukkan
dengan tindakan dan kelihaian.
2. Berpikir simpel.
Sekalipun dunia telah berubah menjadi sangat kompleks, mereka selalu belajar
menyederhanakannya. Dan sekalipun berilmu tinggi, mereka bukanlah manusia
teknis yang ribet dan menghendaki pekerjaan yang kompleks. Mereka melihat
persoalan dengan jernih dan menyelesaikan masalah satu demi satu secara
bertahap.
3. Mereka selalu mencari peluang-peluang baru.
Apakah itu peluang usaha yang benar-benar baru, atau peluang dari usaha yang
sama. Untuk usaha-usaha yang baru, mereka selalu mau belajar yang baru,
membentuk jaringan dari bawah dan menambah landscape atau scope usahanya.
Sedangkan dalam usaha yang sama, mereka selalu tekun mencari
alternatif-alternatif baru, seperti model,
12
desain, platform, bahan baku, energi, kemasan, dan struktur biaya produksi.
Mereka meraih keuntungan bukan hanya dari bisnis atau produk baru, melainkan
juga dengan cara-cara baru.
4. Mengejar peluang dengan disiplin tinggi.
Seorang wirausahabukan hanya awas, memiliki mata yang tajam dalam melihat
peluang, atau memiliki penciuman yang kuat terhadap keberadaan peluang itu,
tetapi mereka bergerak ke arah itu. Peluang bukan hanya dicari, diciptakan,
dibuka, dan diperjelas. Karena wirausaha melakukan investasi dsn menanggung
resiko, maka seorang wirausaha harus memiliki disiplin yang tinggi.
Wirausah-wirausaha yang sukses bukanlah pemalas atau penunda pekerjaan. Mereka
ingin pekerjaannya beres, dan apa ya g dipikirkan dapat dikerjakan segera.
Mereka bertarung dengan waktu karena peluang selslu berhubungan dengan waktu.
Apa yang menjadi peluang pada suatu waktu, belum tentu masih menjadi peluang di
lain waktu. Sekali kesempatan itu hilang, belum tentu akan kembali lagi. Setiap
gagasan brilliant dan inovasi biasanya harus dibangun dari bawah dan disusun
seluruh mata rantai nilainya (value chain).
5. Hanya mengambil peluang yang terbaik.
Cara penilaian peluang tersebut ada pada nilai-nilai ekonomis yang terkandung
didalamnya, masa depan yang lebih cerah, kemampuan menunjukkan prestasi, dan
perubahan yang dihasilkan. Semua itu biasanya dikaitkan dengan "rasa
suka" terhadap objek usaha atau kepercayaan bahwa dia "mampu"
merealisasikannya. Pada akhirnya, sukses yang diraih setiap orang ditentukan
oleh keberhasilan orang itu dalam memilih.
6. Fokus pada eksekusi.
Wirausaha bukanlah orang yang bergulat dengan pikiran, merenung atau menguji
hipotesis, melainkan orang yang fokus pada eksekusi. Mereka tidak mau berhenti
pada eksploitasi pikiran atau berputar-putar dalam pikiran penuh keraguan.
"Manusia dengan entrepreneur mindset mengeksekusi, yaitu melakukan
tindakan dan merealisasikan yang dipikirkan daripada menganalisa ide-ide baru
sampai mati" (McGraith dan Mac Millan,2000,hlm.3). Mereka juga adaptif
13
terhadap situadi, yaitu mudah menyesuaikan diri dengan fakta-fakta baru atau
kesulitan di lapangan.
7. Memfokuskan energi setiap orang pada bisnis yang digeluti.
Seorang wirausaha tidak bekerja sendirian. Dia menggunakan tangan dan pikiran
setiap orang, baik dari dalam maupun luar perusahaannya. Mereka membangun
jaringan daripada melakukan impiannya sendiri. Ibarat seorang orkestraktor atu
dirigen musik, dia mengumpulkan pemusik-pemusik yang ahli dalam memainkan
instrumen-instrumen yang berbeda-beda untuk menghasilkan nada-nada musik yang
disukai penonton. Untuk itu, dia harus memiliki kemampuan mengumpulkan orang,
membangun jaringan, memimpin, menyatukan gerak, memotivasi, dan berkomunikasi.
NILAI DAN PERILAKU WIRAUSAHA
Nilai Wirausaha
Menurut Suryana (2001:15) ada beberapa nilai hakiki penting dari
kewirausahaaan yaitu :
1.Percaya diri, kepercayaan diri berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif,
kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras, dan kegairahan
berkarya.
2.Berorientasi tugas dan hasil, seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan
hasil adalah seseorang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi,
berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai
dorongan kuat, energik dan berinisiatif.
3.Keberanian mengambil resiko, tergantung pada daya tarik setiap alternatif,
persediaan untuk rugi dan kemungkinan relative untuk sukses atau gagal. Kemampuan
utnuk mengambil resiko ditentukan oleh keyakinan diri, kesediaan untuk
menggunakan kemampuan, dan kemampuan untuk menilai resiko.
4.Kepemimpinan kewirausahaan memiliki sifat sifat kepeloporan keteladanan,
tampil berbeda, lebih menonjol dan lebih menonjol, dan mampu berfikir divergen
dan konvergen.
14
5.Keorisinilan : kreativitas da keinovasian. Kreativitas adalah kemampuan
untuk berfikir yang baru dan berbeda, sedangkan keinovasian adalah kemampuan
untuk bertindak yang baru dan berbeda.
Perilaku Wirausaha
1. Menurut Kathleen L. Hawkins dan Peter A. Turla ( dalam Suryana,2001 :25-26),
pola tingkah laku kewirausahaan tergambar dalam perilaku dan kemampuan sebagai
berikut :
§
Kepribadian, aspek ini bias diamati dari segi kreativitas, disiplin diri,
keberanian menghadapi resiko, memiliki dorongan dan kemauan kuat.
§
Kemampuan hubungan, oprasionalnya dapat dilihat dari indicator komunikasi dan
hubungan antar personal, kepemimpinan dan manajmen
§
Pemasaran, meliputi kemampuan dalam menentukan produk dan harga, periklanan dan
promosi
§
Keuangan, indikatornya adalah sikap terhadap uang dan cara mengatur uang.
2. Mengembangkan pribadi wirausaha identik dengan mengembangkan perilaku
wirausaha yaitu mengenali diri sendiri dan kendala yang dihadapinya sebagai
langkah awal. David McClelland ( dalam Suryana, 2001 : 26 ) mengemukakan enam
cirri perilaku kewirausahaan yaitu :
§
Ketrampilan mengambil keputusan dan mengambil resiko yang moderat dan bukan
atas dasar kebetulan belaka
§
Bersifat energetic, khususnya dalam bentuk berbagai kegiatan inovatif
§
Tanggug jawab individual
§
Mengetahui hasil-hasil dari berbagai keputusan yang diambilnya, dengan tolak
ukur satuan uang sebagai indicator keberhasilan.
§
Mampu mangatisipasi berbagai kemungkinan di masa dating
§
Memiliki kemapuan berorganisasi, yaitu bahwa seorang wirausaha memiliki
kemampuan ketrampilan, kepemimpinan dan managerial
15
MOTIF MENJADI WIRAUSAHA
Ada beberapa alasan seseorang berwirausaha menurut Wirasasmita (1994) yakni :
1. Alasan keuangan, yaitu untuk mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk
mencari pendapatan tambahan, sebaagai jaminan stabilitas keuangan.
2. Alasan social yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan
dihormati, untuk menjadi panutan, agar dapat bertemu dengan orang banyak.
3. Alasan pelayanan, yaitu memberi pekerjaan kepada masyarakat, membantu anak
yatim, membahagiakan orang tua, demi masa depan keluarga
4. Alasan memenuhi diri, untuk menjadi atasan/mandiri, untuk mencapai sesuatu yang
di inginkan, untuk menghindari ketergantungan pada orang lain, agar lebih
produktif dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.
PROSES KEWIRAUSAHAAN
Menurut Srie Sulastri (2008) ,pengembangan kewirausahaan di awali dari proses
sebagai berikut :
1. Proses Inovasi
Faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu keinginan berprestasi, adanya
sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, dan pengalaman
2. Proses Pemicu
Faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis yaitu adanya
ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan hubungan
kerja,keberanian menanggung resiko, dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis
3. Proses Pelaksanaan
16
Faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis yaitu kesiapan mental
wirausaha secara total, adanya manager sebagai pelaksana kegiatan, dan adanya
visi jauh kedepan untuk mencapai keberhasilan
4. Proses Pertumbuhan
Proses pertumbuhan didorong factor organisasi,yaitu adanya tim yang kompak
dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya struktur dan
budaya organisasi yang baik dan adanya produk yang menjadi unggulan.
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha terdiri dari :
1. Tahap Memulai
Tahap ini dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan
segala seuatu yang diperlukan,di awali dengan melihat peluang usaha baru yang
mungkin,apakah membuka usaha baru atau melakukan franchising. Juga memilih
usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian,industri atau manufaktur,
maupun produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha
Tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya. Mencakup aspek-aspek : Pembiayaan, SDM, Kepemilikan, Organisasi,
Kepemimpinan yang meliputi bagaimana pengambilan resiko dan mengambil keputusan
pemasaran dan melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan usaha
Tahap ini dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai untuk
ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
4. Mengembangkan usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong psitif atau mengalami
perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha yang menjadi salah satu
pilihan yang mungkin di ambil.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA
Faktor Penyebab Keberhasilan Wirausaha
Menurut Hendro ( 2011 : 47-50 ) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha
berhasil adalah :
1. Faktor Peluang
2. Faktor SDM
3. Faktor Keuangan
4. Faktor Organisasional
5. Faktor Perencanaan
6. Faktor Pengelolaan usaha
7. Faktor Pemasaran dan Penjualan
8. Faktor Administrasi
9. Faktor Peraturan Pemerintah, Politik, Sosial, dan Budaya Lokal
10. Catatan Bisnis
Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003:44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya :
1. Tidak kompeten dalam manajerial
Tidak kompeten atautidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha
merupakan factor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan
Mengkoordinasikan, ketrampilan mengelola SDM, maupun kemampuan mengintegrasikan
operasi perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik factor yang paling utama dalam
keuangan adalah memelihara aliran kas. Yaitu mengatur pengeluaran dan
penerimaan secara cermat.
4. Gagal dalam perencanaan
18
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai
Lokasi usaha yang strategis merupakan factor yang menentukan keberhasilan
usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakiatkan perusahaan sukar
beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan
Pengawasan erat hubungannya dengan efisiensi dan efektifitas. Kurang pengawasan
mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang
dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati,kemungkinan gagal
menjadi besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melaksanakan perubahan,tidak akan
menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa
diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan
setiap wa