Konektivitas dan pariwisata satu fokus APEC 2013
Dua wisatawan mancanegara bersepeda di samping
baliho KTT APEC 2013 menjelang berlangsungnya kegiatan internasional itu
di Nusa Dua, Bali. Dengan populasi keseluruhan hingga 1,8
miliar, kawasan APEC merupakan pasar potensial industri pariwisata,
kreatif, dan industri penunjang lain.
... harus mempersiapkan berbagai sarana penunjang seperti sinkronisasi data antar-anggota...
Nusa Dua, Bali, Sektor pariwisata dengan ditunjang konektivitas antar warga (people to people) menjadi salah satu fokus bahasan seri pertemuan tingkat pejabat senior menjelang KTT APEC 2013, di Nusa Dua, Bali, Selasa.
Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Pangestu, mengatakan, Indonesia
mendorong peningkatan fasilitasi perjalanan dan konektivitas itu,
terutama pada sektor pariwisata di lingkungan anggota APEC.
Populasi
ke-21 negara APEC mencapai 1,8 miliar yang menjadi pasar sekaligus
pelaku potensial industri pariwisata sebagaimana industri lain. Bedanya,
obyek pariwisata tidak bisa diekspor sehingga wisatawan-lah yang harus
bergerak menuju destinasi wisata domestik atau internasional itu.
Anggota APEC merencanakan mempermudah dan memperluas cakupan visa perjalanan untuk para pelancong melalui Trusted Traveler Program.
Dalam
keterangannya usai pembukaan Dialog Kebijakan Tingkat Tinggi APEC
Tentang Fasilitasi Perjalanan di Kuta Bali, Pangestu mengatakan, APEC
telah berhasil menerapkan program Business Travel Card atau kartu perjalanan bagi pebisnis.
Lewat
program ini, para pebisnis dengan mudah melakukan perjalanan ke
negara-negara anggota APEC tanpa harus melalui prosedur permohonan visa
secara regular.
Dia menyebutkan, anggota APEC
berencana mempermudah kunjungan antar-anggota untuk tujuan wisata.
Targetnya membuat perjalanan di lingkungan sesama anggota APEC menjadi
lebih mudah tanpa mengurangi aspek keamanan.
"Kami
akan membahasnya karena harus mempersiapkan berbagai sarana penunjang
seperti sinkronisasi data antar-anggota," kata Pangestu.
Dia juga mengungkapkan, para menteri pariwisata sepakat membahas program bandar udara ramah wisatawan.
Dalam
program itu bandara memberikan keramahan dan kenyamanan bagi semua
orang dengan menyediakan informasi yang komprehensif, teknologi inovatif
terkait proses imigrasi serta bea cukai.
Dalam
kegiatan terpisah lain, Kepala BPPT, Marzan A Iskandar, mengatakan,
Indonesia mendorong peningkatan kerja sama teknologi semua anggota APEC
mengembangkan energi terbarukan mengingat potensi Indonesia sangat
besar.
Namun potensi itu belum tereksplorasi lebih lanjut mengingat penguasaan teknologi yang masih jauh dibandingkan negara maju.
APEC
yang didirikan pada 1989 adalah forum kerja sama ekonomi di lingkar
Pasifik dengan 21 anggota ekonomi yakni Australia, Brunei Darussalam,
Kanada, Chile, China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan,
Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru, Filipina, Rusia,
Singapura, China Taipei, Thailand, Amerika Serikat, dan Viet Nahm.
NOTE: saya masih bingung tentang news opini maka dari itu saya sedikit banyaknya melihat dari beberapa kata dari opini Antara news. terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar